PUISI PERJUANGAN KEHIDUPAN MANUSIA

RODA KEHIDUPAN
Oleh Khoir

Roda kehidupan
hayan insani yang terselubung
sutra norma kehidupan
dan di renda seribu karakter
yang sulit teruraikan
wacana para pujangga

Walau dengan lautan tinta
dan hamparan guruh kertas
namun semua akan tetap misteri
dalam kehidupan ini

Karakter roda kehidupan kian terbelah
dalam aneka wacana
mulya, agung, dan luhur
serta egois, jahat, dan kejam

Yang selalu bertolak belakang
antara dua warna
hitam dan putih
yang kan selalu bersimpangan
hingga batas akhir kehidupan

TENTANG HIDUP
Oleh Kurnia Hidayati

Lembaran Pahitnya hidup
Yang kini tlah tertutup sang fajar yang mulai redup
Seakan tiada lagi insan yang sanggup
Menapaki krisisnya mata hidup

Bukan lagi….
Laksana hidupnya pagi
Yang masih ada embun-embun damai menyiangi
Pahitnya hidup
Sepahit daun jati..

Dan bukan lagi..
Laksana hidup ditengah hari
Yang masih terlalu hangat untuk diilhami
Sebuah wahyu yang turun dari sang illahi

Tapi…
Bagi yang hidup di sore hari
Hanya dapat membagi
Kenangan tentang kisah yang menjepit diri ..
Yang akan pergi bersama canda tawa sepi
Meninggalkan jejak di kemudian hari

Mari..
Hidup tanpa keredupan menyingsing hari
Menjelajah bujur & lintang hari
Meninggalkan krisisnya mata hidup
Yang selama ini kian mencekik diri..

HIDUP
Oleh Lukas Jayengrana Wahyu Sulung Wibowo

Mentari mulai menuju akhir
seakan pergi setiap kenangan
aku yang pagi buta baru terlahir
namun, apa daya Kuasa sudah di tanggan Tuhan

Lelah menelusur dalam kalbu
walau aku elah menyusur hari
kin aku duduk termangu
menatapi ragaku yang mulai mati

Gelegar germuruh halilintar mulai menyayat
saat cahayaku mulai redup
seakan ragaku tlah terbaring terkapar
hingga mataku sudah tertutup

POTRET KEHIDUPAN
Oleh Tino Haryela

Dirimu berada dalam lensa kehidupan ku..
penglihatan ku hanya terfokus padamu…
hingga di keramaian terlihat blur….
dan hanya dirimu yang ingin ku shoot…

Aku mencoba untuk zoom diri mu..
hingga ku dapat kan potret dirimu..
namun apa ang ter terjadi saat ku shoot diri mu..
blitz hati ini bercahaya dengan silau…

Ku simpan foto mu dalam hidup ku..
dan ku bingkai dengan indah fose dirimu…
ku rangkai dirimu dalam album kenangan ku…
karena album ku adalah cerita hidupku…

AKU BISA MEMAHAMI TAK BISA MENGERTI
Puisi Dicky Risman HerlanaAku….
Aku berdiri bersandar di tembok ini…
Memahami setiap isi bait yang ku temui…
Ternyata tak bisa ku mengerti..
Hanya bisa melihat dan membaca nya..
Aku….
Aku memang jalang dan tak berharga diri..
Yang selalu mengusik diri dengan api..
Menimba api dengan sayatan mimpi..
Aku tercoreng ke lembah ini…

Dan aku…
Aku terlihat menjadi inti diri…
Menjadi rapi di hari yang sunyi..
Dan aku menjadi sunyi di setiap hari..
Karena api ku padam di tiup sunyi…

EPIFAT KEHIDUPAN 2006
Puisi Irayatul M

Terjerat dalam kebingungan
waktu yang merenggut manisnya kehidupan
mengikis sisa keharmonisan
terlukis pada akhir goresan

Asma-Mu…….
Selalu terucap, dalam lirih lepas udara keaslian
jika nafas masih teratur berjalan
warna itu takkan pernah ternodai
perbuatan itu,pasti berakhir mati.

Jika Kau beri aku 1 harapan
pasti ku beri sejuta pancaran keabadian janji sejati

PANORAMA KEHIDUPAN
Puisi Siti Halimah

Angin bertiup kearah sang penghidupan
Menikmati panorama dipagi hari,
Merasakan sejuknya alam yang damai.

Para burung mulai keluar dari rumahnya,
Berterbangan dan mulai mencari apa yang harus dia cari

Awan hitam yg menyelimuti,
Kini berubah menjadi Awan Biru Keindahan
dan menjadi Langit yg menakjubkan.

Lukisan-Lukisan yg menghiasi Langit Pagi,
menambah kedamaian hati
dan membuat mata menjadi Kagum.

Itulah Tuhan,
Sang Pencipta abadi.
Menciptakan segala rupa,
dan menikmati hasil karyanya tentang
Indahnya Panorama Kehidupan.

PELABUHAN HIDUP
Puisi Dhena Maysar Aslam

Gelap yang kelam akan tiba dengan sendirinya
Raga dan ruhmu akan lepas sejenak melayang menjadi mimpi
Kibasan angin gelap merasuk menusuk setiap rongga kehidupan
Perlahan namun sengit, menjamahi apa yang ada
Terlupa sudah memori palsu itu
Hanya terlewat takkan abadi
Jiwa murka selalu ditengahi suka
Perangai buruk akan terbentuk

Kelam berubah
Muram kalah
Suram tak terjamah

Tanda mulai mengatas
Imaji jadi pasti

Teori akan jadi kondisi sesungguhnya
Terpikir dan terukir di pelipis mata
Hilang sekejap namun akan kembali mengenda

RENUNGAN MALAM
Puisi Boedhoet Keyboard

Malam ini begitu menerawang,,,,
bagikan gelap tak kunjung terang,,,
manakala hati sedang gundah gulana,,,
menuntun suatu isyarat untuk memenuhi,,,
yang dilalui untuk mengetahui,,,

Mulailah untuk menjadi akhir,,,
akhirilah untuk memulai yang baru,,,
dengan tujuan yang pasti,,,
akan sebuah gapaian yang indah,,,
naluri yang kita inginkan,,,
untuk sebuah ilusi,,,
yang terjadi kelak dalam kelam,,,,

Malam berganti pagi,,,,
mulai dengan lembaran baru,,,
untuk tujuan yang pasti,,,,
namun terjadi hal2 yang terlah menghalang,,,
dengan tujuan pasti,,,,
halangan tak terhiraukan,,,
dengan jauh melangkah kutrobosnya,,,
untuk menuntaskan dunia depan yang jauh,,,,

KEBAHAGIAAN
Puisi Gerbang Kayangan

Senyumlah..
andainya senyummu itu,
bisa menopengi kedukaan,
kerna kau akan lebih derita,
melihatkan wajahmu sengsara.

Ketawalah..
andainya tawa itu,
mampu mengusir kecewa,
kerna titisan luka pasti mengalir,
tanpa hati yang mengepam gembira.

Carilah bahagia,
biarpun sampai kehujung nyawa,
kerna itulah pengobat segala nestapa.

Andainya jasadmu kian longlai,
bertongkatkanlah dengan ucapan,
tasbih Ilahi dengan penuh harapan,
karna nyawamu takkan berkekalan.

HARTA DAN CINTA
Puisi Ens

Jangan Kau Melihat Wajah Karena Bisa Menipu
Jangan Pula Kau Melihat Harta Karena Bisa Hilang
Datanglah Kepada Orang Yang Bisa
Membuatmu Tersenyum,
Membuatmu Selalu Tertawa,
Dan Membuatmu Merasa Dia akan selalu disampingmu,
Melindungimu dan Menyayangimu.

Jangan Kau Sia-siakan hidup untuk hari ini,
Hidup ini Terlampau Singkat
Bila dilewatkan Bersama Pilihan Yang Salah

Inspirated By Song Terry – Janji Manismu

BINGKAI KEHIDUPAN
Puisi NNMasa demi masa berlalu sudah
Kemana kaki jalan melangkah
Liku-liku kehidupan mengukir sejarah
Kini saatnya berpotret diri
Berbenah dari segala keburukan
Meningkatkan semua kebaikan
Ramadhan sebentar khan tiba
Kini saatnya tuk membuka pintu hati
Memaafkan semua kehilafan
Mari kita sambut dengan gembira
Dengan memperbanyak ibadah
Tuk menggapai tingkatan taqwa
Derajat tertinggi disisi khalik
Semoga Allah selalu membimbing kita
Dan nanti memasukkan kita dalam surga-Nya
Amiin
PERJALANAN
Puisi NN

Wanita malam jadi kenangan
Dalam suatu perjalanan
Bola matanya indah menggoda
Memberi rayuan tentang kemesraan

Sungguh murah kau tawarkan
Ternyata cukup uang recehan
Cuma sekedar untuk membeli jajanan

Pernah sesekali aku tanyakan
Mengapa tak kau tinggalkan hal demikian
Sebab itu kesia-siaan

Tak salah memang kau katakan
Kalau itu saling menguntungkan
Tetapi ada pihak yang dirugikan
Ibu mu yang melahirkan

GELISAH
Puisi NNGelap malam penuh kesunyian
Lamunan jauh menerawang angkasa
Membukakan pintu-pintu mimpi
Menyibakan tirai-tirai kegalauan jiwa
Bias keremangan memudarkan kasih
Memutar hati menguak arti ilusi
Memedarkan beribu warni cahaya
Membayang menjauh dari arah cita

Katak merengek ikut meresah
Menggugah hati kala gelisah
Air hujan menetes berduka
Membasah bumi ikut bersedih

Gema kegundahan kian bertalu
Gemercik air melantun irama nan merdu
Berhembus angin membelai lembut
Gemerisik suara daun menghibur
Membangkit menggugah kalbu

Meliuk menari rumput nan ayu
Melambai perlahan seolah mengajak
Melepas duka menjemput cinta
Merayu bernyanyi kerinduan
Menyongsong esok akan kebahagiaan

LUKISAN BERNYAWA
Oleh Rara Mu’asyroh

Mata itu belum jua lelah menatapku
bernyanyi dalam alam
bersenang dalam detik-detik berpulangnya
menatap tajam semakin dalam
mengingatkan pada masa kelam

Bibir merah tanpa diucap
peluh menetes tanpa keringat
ku sentuh walau tangan tak meraba
ku lihat kosong tapi ada sosok jauh yang mengintai
tetes bening nyatak bisa ku rasa
pilu itu tak bisa ku nikmati

Mati rasa? ya kuyakin itu yang benar terjadi
aku melihat bayangan yang tak pernah ku sadari
aku mendengar tak ku resapi
aku bertanya walaupun tak bersyarat
seketika riuh berbernada parau
ketika detik itu telah tiba
ku sadari,
aku laksana lukisan yang tak berbuat apa-apa

DIPERKOS* TAKDIR
Oleh Nurahmadaniah

Hidup itu takdir
seperti air dengan tenangnya mengalir
seperti aku yang bernafas dengan sederhana
menikmati setiap tangis dalam jiwa yang tak sempurna

Takdir ini kejam bagiku
tak membiarkan ku memilih yang ku mau
Memperkos* hidupku dengan pilu
Hanya bisa menerima yang telah berlalu

Jika kau bertemu dengan-NYA disurga
katakan pesan dari ku
penguasa mengapa buatku menangis?
ditengah orang-orang yang bahagia

Inikah takdirku?
Bolehkah aku marah pada-MU?
Aku memang tak sempurna
Tapi aku ingin sepeti mereka yang bahagia
Bisakah KAU kabulkan itu untukku?

INILAH AKU ADANYA
Oleh Setia Ekawati

Ketika ku harus melangkah
Pergi meninggalkanmu
Namun, aku tak sanggup
Aku tak ingin jadi pecundang
Melepas masalah yang menghadang di antara kita

Aku bukan malaikat
Yang senantiasa mampu menyelesaikan semua masalah
Yang menerpa
Yang menghadang
Yang menghalang

Aku hanya sebuah tulang
Yang diselimuti sel-sel
Yang diciptakan sang Khalik
Aku ingin ini, dan ingin kita tak sama

Kita berbeda
Masalah ini bukan cuma aku yang punya
Aku punya cara yang beda

Begitu juga dirinya
Aku ingin jadi seperti diriku sendiri
Tak ingin dikekang
Tak ingin diperbudak
Tak ingin mengeluh

AKU DI PENGHUJUNG MALAM
Oleh Herlambang

Segelas kopi panas terhidang dalam perjamuan senyap,
telah surut hingga setengah. sebagian darinya menguap
bersama kepul dan hembus, lainnya tersesap dan melebur
dalam aku. pekatnya seolah tak sedikitpun memberi ruang
pada rembulan untuk membias kedalaman, kecuali bayang
yang nampak kabur.

Pada langit tak berbintang, sejenak kutitip tatap.
lingkar sepasi rembulan yang tenang meratap
sepi, mengaisi hamparan kosong tak pasti ukur
antara aku yang terjeda spasi. dan alam kenang
bertandang seiring semilir cemburu kembang
yang ingin membaur.

Setengah gelas kubiarkan tak tersentuh, ia semakin tersekap
pada pergumulan pekat yang terus lekat. sejenak sebelum lelap,
kusisipkan renung bersama sayu wajah rembulan
yang sedang sibuk menarik awan,
merupa selimut di batas senjang.

Perihal pekat, bukan semata sebab penyebab akibat
kiranya lebih dari satu dua rangkai peristiwa.
seperti adaku yang terakumulasi masa lalu

Kenyataannya, waktu hanyalah detak menerus
esok atau lusa, dalam ragam kemungkinan:
setengah gelas akan tenggelam ke dalam ampas,
membawa pekat lalu kering dan mengerak.
atau lenyap termakan gerimis magis pada esok
yang tak selalu cerah.

PAHITNYA HIDUP
Oleh Yani

Pahit getirnya hidup telah banyak ku lalui
dalam setiap hembusan nafas dan deraian air mata
semua itu telah melukiskan luka tersendiri
dalam satu ruang di hati ini

Kecewa, sakit, menahan setiap luka
goresan itu telah melukai batin yang sudah cukup tersiksa ini
dan semakin lama membuatku makin sakit dan sakit

kini aku telah di rambah oleh keterasingan hidup dan kesengsaraannya
semangatku tlah patah
senyumanku tlah pudar
karena aku tlah terjerat dalam sbuah kehidupan yang semu

Aku terjatuh di sbuah jurang kgelapan
tersesat dalam jalan tak brujung dan
tenggelam di tengah lautan tak bertepi

Dingin dan sunyinya malam slalu menyudutkanku dalam tangis
manis pahitnya hdup mmbwtku bimbang dan resah
aku bener-benar terpuruk dalam keterprukan yang panjang
ksedihan mmnhi stiap anganku
fikiranku di penuhi awan mendung yang gelap
smakin lama smakin ku ingin menjauh, pergi, dan lari
membawa setiap luka dan rasa kecewa
namun aku tak mau terlalu lama di jajah oleh rasa pilu
karena rasa itu telah menghancurkan harapan ni

Aku telah di dera oleh dinginnya angin malam
yank menusuk ragaku
aku di landa ketakutan kegelapan yang mencekam

Kini aku benar-benar mrasakan pahitnya hidup
sendiri dlam sbuah kterasingan
yang menghdiekan sjuta luka kalbu

Setiap ku mencoba tuk berdiri
aku slalu di dudukkan oleh byangan dunia kegelapan
byangan itu slalu melayang-melayang di benak ni
mengiringi stiap pijakan alngkah kaki dan detak jantung

Aku lemah langkahku gontai
merasakan tabir kehidupan ni
alunan nada sendu selalu berdengung-dengung di pendengaranku
tatapan kebencian selalu membayangiku dlm tangis

Kesunyian, hesendirian, dan kesedihanki
telah menggagalkanku dalam mengarungi hdup ini
aku kehilangan……………

ELEGI DIMENSI REALISTIS
Oleh Wisnu Ahmad

Aku adalah pejalan takdir duniawi
Merenda mimpi demi yang hakiki
Tiada lidah bohongi nurani
Esok pagi adalah pasti kembali

Aku adalah pandangan mata burung
Selepas kicau tanpa selubung
Resapkan nilai tak pernah murung
Hingga kemarin terasa gemilang

Aku adalah teduh sang awan
Menaungi setiap bilik perasaan
Akankah mulia kami para insan

Sedemikian hari kan terjaga lisan

0 comments: